Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan Praktik Kinerja

Seorang guru mempersilahkan salah satu siswanya yang mengacungkan tangan di dalam kelas

Peran kepala sekolah dalam peningkatan praktik  kinerja adalah: mendorong refleksi, melakukan observasi, mendiskusikan tindak lanjut dan mengevaluasi perubahan praktik pembelajaran.  

Agar proses peningkatan praktik kinerja berjalan baik kepala sekolah harus memiliki kemampuan coaching, observasi dan analisis, serta memiliki kemampuan membangun komunikasi positif.

Jika digambarkan dalam siklus, peningkatan praktik kinerja dapat digambarkan sebagai suatu siklus. 





 Siklus Peningkatan Praktik Kinerja :

1. Diskusi persiapan observasi kinerja

Pada tahap ini kepala sekolah bersama guru melaksanakan diskusi persiapan observasi. Namun sebelumnya kepala sekolah bersama guru telah membuat kesepakatan mengenai kapan diskusi akan dilaksanakan, dan di mana tempat atau ruangan yang sekiranya nyaman untuk dipakai diskusi. 

Pilihlah waktu yang tidak mengganggu proses pembelajaran guru atau kegiatan kepala sekolah yang lain. Sehingga pada saat diskusi persiapan kedua belah pihak merasa tidak diburu waktu, dan diskusi pun bisa lebih efektif dan berkualitas. 

Pemilihan tempat dan ruang juga perlu diperhatikan. Carilah ruangan yang tidak bising atau banyak orang lalu lalang. Hal ini bertujuan agar diskusi bisa lebih terfokus pada apa yang dibicarakan.

Siapkan catatan kecil dan daftar pertanyaan yang akan diajukan sebelum melaksanakan diskusi persiapan. Hal ini penting untuk dilakukan agar diskusi persiapan berjalan efektif dan fokus terhadap tujuan. 

Tuliskan daftar pertanyaan  yang berkaitan dengan tujuan diskusi yaitu merencanakan apa yang ingin dikembangkan guru dalam observasi kinerja dan menggali strategi pengembangan guru.  Baca: Memandu Diskusi Persiapan Observasi Kinerja Guru oleh Kepala Sekolah.

2. Observasi Kinerja

Pada pelaksanaan observasi kinerja guru, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh kepala sekolah,yaitu: Rencana Pembelajaran guru yang akan diobservasi, target perilaku yang sebelumnya telah dipelajari serta catatan kecil dan alat tulis.

Saat telah berada di dalam kelas, sebaiknya kepala sekolah mengambil posisi atau tempat duduk yang bisa melihat seluruh interaksi observasi terjadi tanpa mengganggu konsentrasi siswa, misalnya kepala sekolah mengambil posisi duduk di samping. Kepala sekolah mengamati proses pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran, target perilaku yang dipilih guru pada saat perencanaan, tata letak ruangan, respon siswa serta antusiasme siswa ikut diperhatikan. Kepala sekolah mencatat hal-hal yang menjadi target prilaku kinerja guru. Kepala sekolah mencatat fakta-fakta selama observasi yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan rating. Dan rating inilah yang nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk refleksi bersama guru saat diskusi pasca observasi.

3. Diskusi Tindak Lanjut 

Kepala sekolah bersama dengan guru melaksanakan percakapan tindak lanjut pasca observasi, percakapan dimulai dari hal- hal yang sudah baik dan menggunakan hal -hal yang sudah baik tersebut untuk meningkatkan dan mengembangkan hal - hal yang belum sesuai dengan tujuan semula.

Kepala sekolah bersama guru menyepakati tujuan dari percakapan nya yaitu, tindak lanjut. Kepala sekolah berusaha memahami perkembangan yang ada, bukan untuk mengoreksi atau memberi tahu ataupun mengarahkan.

Kepala sekolah mengajak guru untuk melihat area-area yang perlu dikembangkan, bersikap terbuka dan netral namun tidak mengarahkan. Biarkanlah guru menentukan sendiri hal-hal yang perlu dikembangkan dan ditindaklanjuti. Serta harapan- harapan nya dari kepala sekolah untuk membantu mendukung rencana tindak lanjut agar perubahan prilaku sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Setelah percakapan selesai kepala sekolah bersama guru menyimpulkan langkah - langkah yang akan dilaksanakan selanjutnya agar tindak lanjut ini dapat berjalan dengan baik.

4. Upaya Tindak Lanjut

Guru melakukan rencana tindak lanjut sesuai dengan hasil diskusi. Guru perlu merefleksikan target perilaku. Refleksi ini dapat membantu guru memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan dalam proses pembelajaran.

Guru merencanakan kapan upaya tindak lanjut akan dilaksanakan dan dengan cara apa tindak lanjut itu dilaksanakan. Guru melakukan upaya tindak lanjut yang efektif dan fokus pada upaya perbaikan dari target perilaku yang telah disepakati. 

Kepala sekolah memberikan dukungan yang diperlukan guru seperti meminjamkan sarana yang diperlukan guru, atau memberi izin untuk pelatihan peningkatan kompetensi guru. 

5. Refleksi Tindak Lanjut

Kepala sekolah berperan sebagai teman refleksi yang membantu guru atau memberikan ruang sehingga guru nyaman untuk bercerita tentang keberhasilan dan kegagalannya  tentang proses pembelajarannya, atau tentang tantangan yang dihadapinya. 

Dalam hal ini peran kepala sekolah bukan lagi  untuk menilai atau mengoreksi guru, namun lebih kepada membantu, mendorong guru untuk menjadi pembelajar, bukan hanya murid yang belajar. Dengan demikian murid akan merasakan langsung kebermanfaatan nya. 





Posting Komentar untuk "Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan Praktik Kinerja "